Foto Motif Batik Rifaiyah

Table of Contents
Batik Rifaiyah merupakan desain batik khas yang ditemukan di Batang, yang berkembang karena mengadopsi ajaran ulama setempat. Salah satu cirinya adalah menampilkan mozaik binatang yang tidak tergambarkan secara utuh. Dalam batik Rifaiyah terdapat pengaruh kuat dari ajaran Islam yang diajarkan oleh guru besar umat Rifaiyah, KH. Ahmad Rifai melewati kitab karyanya, Tarajumah. Salah satu ajarannya ini melarang penggambaran makhluk hidup selain tumbuh-tumbuhan (flora) yang menyesatkan aqidah, kecuali yang sudah mati atau yang sudah terpotong. Bila ada gambar hewan yang masih hidup maka hukumnya haram untuk dipakai sebagai pakaian. Ajaran ini menjadi dasar dan ciri utama bagi ragam hias / motif-motif Batik Rifaiyah terkesan ‘floral’. Meskipun pada motif-motif batik rifaiyah terdapat bentuk-bentuk bagian hewan (fauna) namun dalam keadaan yang sudah tidak utuh lagi sebagai hewan (makhluk hidup) karena sudah dipotong-potong dan disamarkan menjadi berkesan floral.














Ada 24 motif batik Rifaiyah yang terdeteksi hingga saat ini. Yaitu; pelo ati, kotak kitir, banji, sigar kupat, lancur, tambal, kawung ndog, kawung jenggot, dlorong, materos satrio, ila ili, gemblong sairis, dapel, nyah pratin, romo gendong, jeruk no’i, keongan, krokotan, liris, klasem, kluwungan, jamblang, gendaghan dan wagean. Kain batik dengan motif-motif inilah yang menjadi busana bagi umat Rifaiyah; sebagai jarik bagi kaum perempuannya dan sarung bagi kaum laki-lakinya.

Dalam motif-motif Batik Rifaiyah terkandung makna-makna spiritualitas yang dalam. Misalnya terlihat jelas dalam ragam hias Pelo Ati yang menggambarkan ajaran sufisme (tasawuf). Motif ini bergambar ayam merak yang kepalanya terpancung dan di dalam badannya ada hati dan di luarnya ada pelo (ampela). Hati menggambarkan sifat-sifat terpuji. Dalam hati terdapat delapan sifat manusia yang tercantum dalam kitab Tarajumah, yaitu zuhud (tidak mementingkan keduniawian), qana’at (merasa cukup atas karuniaNya), shabar (sabar), tawakal (berserah diri kepadaNya), mujahadah (bersungguh-sungguh), ridla (rela), syukur dan ikhlas, yang semuanya ini mengandung makna kahauf (takut), mahabbah (rasa cinta), dan makrifat (perenungan kepada Allah). Ampela menggambarkan tempatnya kotoran, yaitu sifat-sifat buruk manusia sebagaimana terdapat dalam kitab Tarajumah, yaitu hubbu al-dunya (mencintai dunia yang disangka mulia namun di akhirat sia-sia), thama’ (rakus), itba’ al-hawa (mengikuti hawa nafsu), ‘ujub (suka mengagumi diri sendiri), riya (suka dipuji), takabur (sombong), hasad (dengki) dan sum’ah (suka membicarakan amal kebajikannya pada orang). Dan semua sifat tercela dan kotor ini haruslah dibuang jauh-jauh. #Sumber Mja Nashir Batang Heritage

Batik Rifaiyah berasal dari Desa Kalipucang Kabupaten Batang Ragam karma Batik Rifaiyah di Meet The Makers Foto Batik Rifaiyah By Fachrudin Jabrig